|

Twiplomasi: Diplomasi Politik Baru ala Twitter



Nurgonknet-Bilamana para politisi berdoplimasi menggunakan Twitter? Maka lahirlah Twiplomasi. Diplomasi politik ala Twitter. Seperti apa?
Dari studi yang dilakukan oleh Burston-Marsteller menunjukkan jika dua per tiga pemimpin dunia ternyata memiliki akun Twitter.
Dan jangan salah jika jumlah pengikut mereka tak kalah dengan followers selebritis. Sebut saja Barack Obama dengan 17 juta followers.
Masih menurut laporan Burston-Marsteller, ternyata Twiplomasi tidak mampu mengalahkan diplomasi tradisional.
Fakta menunjukkan jika kicauan Barack Obama hanya diikuti seperempat pemimpin dan pemerintahan dunia.
Barack Obama pun hanya mengikuti dua akun pemimpin dunia di Twitter. Dan akun Twitter Gedung Putih bahkan tak mengikuti Twitter sang presiden.
“Jika seseorang berpikir bahwa 140 karakter merupakan solusi diplomatik untuk menyelesaikan masalah-masalah dunia, maka kita memiliki persoalan,” terang James Carafano dari lembaga The Heritage Foundation.
Dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (03/08/12), masih menurutnya, Twitter diciptakan bukan untuk berdiplomasi. Dan Twitter bukan media ‘bercakap-cakap’.
Untuk kasus yang dialami Twitter, seakan terjadi komunikasi satu arah antara pemimpin dunia dengan para ‘pengikutnya’.
Mereka mampu mengirim banyak pesan namun tidak bisa saling bercakap-cakap’ antar pengguna Twitter satu dengan yang lain.
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan Burston-Marsteller menunjukkan jika diplomasi yang disandingkan dengan teknologi hanya akan melahirkan komunikasi baru.
Namun meski jumlah kicauan di Twitter terus meningkat hingga ratusan ribu tweets, namun tetap saja diplomasi tradisional akan tetap ada tak bisa dilindas Twiplomasi.source: http://sidomi.com/

Posted by The Masnur on 20.28. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

Blog Archive

Labels

tahukahanda